Beberapa tahun lalu kita menghadapi Pandemi Covid-19 dan banyak sekali dampak negatif yang kita rasakan dengan adanya corona virus ini seperti kehilangan orang-orang yang kita cintai, kita tidak bisa berinteraksi sosial dengan orang-orang terdekat, dan kota juga mengalami lockdown atau terisolasi untuk mencegah persebaran Covid-19. Selain memberikan kondisi darurat kesehatan, Pandemi juga melumpuhkan sektor perekonomian di Indonesia hal tersebut dibuktikan dengan adanya laporan bahwa Indonesia mengalami minus 3,49% pada kuartal-III di tahun 2020 yang menyebabkan Indonesia berada di ambang resesi dan berpotensi terjadi kebangkrutan massal.
Untuk Mengatasi hal tersebut, pada tahun 2021 pemerintah mencanangkan New Normal atau kehidupan normal yang baru demi memulihkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat terutama yang telah mengalami PHK dari perusahaan yang tahun sebelumnya mengalami kebangkrutan. New Normal menjadi tantangan sekaligus peluang yang harus kita hadapi. Dengan adanya New Normal, sekali lagi Indonesia mencoba untuk Rebuild, banyak bermunculan perusahaan-perusahaan start-up baru dengan berbagai macam produk atau jasa yang ditawarkan, Transformasi Digital memegang peranan penting dalam industri start-up di era new normal ini karena hampir semua aktivitas yang kita lakukan berbasis online. Dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru diharapkan membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat.
1. Digital Mindset
Sayangnya, apa yang diekspektasikan tidak sesuai dengan realita yang dihadapi, menurut Network Readiness Index Indonesia berada di posisi 73 terkait hal kesiapan transformasi digital setelah Pandemi covid-19, peringkat tersebut dinilai cukup rendah mengingat Indonesia telah memasuki masa bonus demografi dimana jumlah usia produktif lebih banyak dibanding usia non-produktif. Dengan memiliki bonus demografi yang tinggi dan menghadapi transformasi digital yang terjadi saat ini, perlu ditanamkan sebuah mindset baru yakni Digital Mindset.
Seorang co-founder & Partner dari Red & White Consulting Management Sally Taher, menjelaskan bahwa Digital Mindset adalah sebuah kebiasaan yang dapat membantu seseorang dan organisasi untuk melihat sebuah peluang. singkatnya, Digital Mindset adalah sebuah kebiasaan yang membantu kita dalam melihat peluang terutama dalam era New Normal dan transformasi digital saat ini.
2. Why Digital Mindset?
Perlu diketahui bahwa New Normal dan transformasi digital membuat dunia pekerjaan yang yang kita hadapi berubah karena yang sebelumnya pekerjaan dilakukan secara offline sekarang banyak pekerjaan yang dapat dikerjakan dirumah.
Dengan adanya transformasi digital juga membuat cara kerja sebuah perusahaan berubah menurut Data dari World Economic Forum banyak perusahaan yang merespon Kondisi Pandemi sebelumnya dengan Work Remotely.
Dengan berubahnya management perusahaan untuk menghadapi Pandemi dan menyambut New Normal, tentu Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan perusahaan juga berbeda. berikut adalah data Job in Demand yang dibutuhkan perusahaan di tengah New Normal.
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa pekerjaan yang banyak dicari adalah pekerjaan-pekerjaan yang mendukung transformasi digital dan pekerjaan yang kurang dicari oleh perusahaan adalah pekerjaan lapangan.
3 How To Do It?
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaiamana cara kita menanamkan atau meningkatkan Digital Mindset kita. Setidaknya ada 3 cara untuk meningkatkan Digital Skill dan Digital Mindset kita.
- Internet Is a Bank of Knowledge
Hal pertama yang seharusnya merupakan hal yang paling mudah adalah belajar melalui Internet karena Internet merupakan Borderless platform yang dapat menjangkau informasi apapun. Apabila kita memanfaatkan Internet untuk meningkatkan wawasan kita tentang Transformasi Digital maka kita akan memiliki kemampuan untuk melihat Sebuah peluang. - Surround Yourself With The Right People
Selain Mencari Informasi sendiri melalui Internet, maka hal lain yang bisa kita lakukan adalah mencari teman atau orang-orang yang memiliki Interest yang sama karena selain menambah relasi, dengan dikelilingi oleh orang yang memiliki passion yang sama kita akan mendapat Insight tentang transformasi digital atau Digital Skill yang kita minati. Dengan begitu, kemampuan kita akan meningkat dibanding belajar sendiri. - Daily Practice
yang terakhir adalah latihan secara rutin, perlu diketahui bahwa Digital Skill bisa dipelajari oleh siapapun sehingga beberapa digital skill tidak terlalu melihat latar belakang pendidikan kita akan tetapi skill yang kita kuasai. Oleh karena itu, untuk meningkatkan skill perlu dilakukan latihan secara rutin dan konsistensi.
Dengan menghadapi derasnya perkembangan teknologi, kita sebagai generasi muda juga tidak boleh kalah dan harus tetap belajar untuk beradaptasi dengan setiap perubahan yang ada. semangat!
BACA JUGA : Mimpi jadi wirausaha Muda? Ikuti 5 langkah sukses buat pemula!