Mental illness atau gangguan mental merupakan salah satu masalah kesehatan yang bisa terjadi pada siapa pun, dari anak-anak hingga lansia, baik pada laki-laki maupun perempuan.
Tak seperti masalah kesehatan fisik yang gejalanya jelas terlihat, masalah kesehatan mental sering kali tidak tampak dari luar sehingga kerap diabaikan. Padahal, dampaknya sama besarnya seperti masalah kesehatan fisik.
Simak informasi berikut untuk mengetahui lebih lanjut seputar mental illness, jenisnya, hingga pengobatannya.
Daftar Isi
Apa itu mental illness (gangguan mental)?
Mental illness (mental disorder), disebut juga dengan gangguan mental atau jiwa, adalah kondisi kesehatan yang memengaruhi pemikiran, perasaan, perilaku, suasana hati, atau kombinasi di antaranya.
Disebut juga sebagai penyakit mental, gangguan ini dapat terjadi sesekali atau berlangsung dalam waktu yang lama (kronis), baik dari tingkat ringan hingga parah.
Gangguan kejiwaan dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk dalam berkegiatan sosial, bekerja, hingga menjalani hubungan dengan keluarga.
Meski rumit, gangguan kesehatan mental termasuk penyakit yang dapat diobati. Bahkan, sebagian besar pengidapnya masih dapat menjalani kehidupan sehari-hari.
Namun, pada kondisi yang lebih parah, pengidap mental disorder mungkin perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit untuk menangani kondisinya.
Tak jarang, gangguan kejiwaan pun dapat memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup.
Ada lebih dari 200 jenis penyakit mental yang telah diketahui, masing-masing dengan gejala dan tingkat keparahan yang beragam. Dari semuanya, berikut adalah beberapa contoh yang paling umum.
1. Gangguan depresi
Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan kesedihan yang berlarut-larut hingga menimbulkan perasaan putus asa, tidak berharga, tidak termotivasi, hingga keluhan fisik yang tidak jelas penyebabnya.
Depresi sebenarnya merupakan bagian dari mood disorder, yakni sekelompok gangguan mental yang memengaruhi suasana hati dan emosi seseorang.
Gangguan depresi sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya depresi musiman, depresi atipikal, dan gangguan depresi persisten.
2. Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan adalah perasan cemas yang sangat kuat, berlebihan, serta berlangsung lama dan bisa memburuk seiring waktu hingga terasa sangat membebani.
Jenis gangguan ini meliputi serangan panik, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), gangguan kecemasan sosial, dan fobia.
3. Gangguan bipolar
Gangguan bipola adalah penyakit mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati secara drastis. Perubahan ini bisa terjadi dari sangat bahagia menjadi sangat sedih dan putus asa.
Seperti depresi, gangguan bipolar juga termasuk ke dalam gangguan mood. Terdapat gangguan bipolar tipe 1, tipe 2, dan kombinasi antara keduanya.
4. Gangguan makan
Gangguan makan adalah masalah mental yang melibatkan pikiran Anda tentang makanan dan perilaku makan. Ia terkait dengan kecemasan atau kekhawatiran berlebih terhadap berat dan bentuk tubuh.
Jenis gangguan makan yang paling umum yakni anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan binge-eating disorder.
5. Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
Gangguan stres pascatrauma (PTSD) adalah gangguan kesehatan mental yang terjadi setelah seseorang mengalami atau melihat peristiwa traumatis.
Peristiwa ini bisa berupa kejadian yang mengancam jiwa, seperti bencana alam, kecelakaan mobil, atau kekerasan seksual, atau pengalaman lain yang menimbulkan trauma.
6. Gangguan psikosis
Gangguan psikosis adalah tipe mental disorder parah yang menyebabkan pemikiran dan persepsi yang tidak wajar. Kondisi ini ditandai dengan delusi dan halusinasi pada pengidapnya.
Adapun skizofrenia merupakan salah satu jenis gangguan psikosis yang umum terjadi.
7. Gangguan disosiatif
Gangguan disosiatif adalah gangguan mental yang ditandai dengan ketidaksesuaian antara ingatan, identitas, emosi, perilaku, dan persepsi terhadap diri sendiri.
Beberapa contoh gangguan disosiatif yakni gangguan kepribadian ganda, gangguan amnesia disosiatif, dan gangguan depersonalisasi-derealisasi.
[…] larut dalam ekspektasi hidup dan kesenangan di sosial media dapat menimbulkan dampak pada kesehatan mental Anda. Berikut berbagai tips yang dapat membantu Anda mengurangi kecenderungan […]