Daftar Isi
Skeptis Sikap Negatif ? Emang Iya ?
Skeptis adalah sikap yang kurang percaya atau meragukan akan sesuatu. Seseorang yang memiliki sikap skeptis akan meragukan apa yang akan diterima dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah ditipu.
Istilah skeptis tidak akan asing didengar oleh para generasi muda. Dimana mereka memiliki rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu karena keyakian bahwa sesuatu tersebut bersifat tidak pasti.
Coba bayangin ketika kalian baru saja masuk ke dalam kampus, pasti para kakak tingkat kalian berusaha memerikan arahan dan kalian harus dipaksa mengikuti arahan tersebut.
Ayo adek adek kalian harus mengikuti post test yang dilakukan, agar kalian menjadi orang sukses”
Pasti salah satu diantara kalian ketika berada dalam posisi tersebut ada yang bertanya dalam diri sendiri.
“emang bener gak sih kalo ikut post test bisa jadi orang sukses?”
Nah ketika ada seorang yang seperti itu, artinya dia bersifat skeptis.
Oke lanjut ya youth, sikap skeptis ini sering kali dikaitkan sebagai sikap negatif, padahal sebenarnya tidak selalu berlaku begitu. Pada pelaksanaanya, skeptisisme mempertanyakan dengan cara menyampaikan argumen yang terstruktur untuk menimbulkan keraguan agar mendapatkan penjelasan yang akurat dan memadai.
Makna Umum Kata Skeptis
Skeptis adalah asal kata skeptisisme, yaitu aliran atau faham yang memandang segala sesuatu tidak pasti. Secara etimologis, skeptisisme berasal dari bahasa Yunani Skeptomai yang berarti “Melihat sekitar”
Nah dari situ kalian pasti bisa menyimpulkan makna skeptis kan youth.
Ya benar sekali, Skeptis adalah sikap mempertanyakan atau mencurigai segala sesuatu karena adanya keyakinan bahwa segala sesuatu bersifat tidak pasti. Dan skeptis bukan sikap negatif ya youthners, karena pada pelaksanaanya mereka yang bersifat skeptis menyampaikan kredibelitas akan suatu hal dengan struktur gramatikal bahasa agar mendapatkan penjelasan yang jelas dan memadai.
Menurut Tom Friedman dari New York, skeptis adalah sikap untuk selalu memepertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima dan mewaspadai sebuah kepastian agar tidak mudah ditipu.
Sederhananya menurut dia adalah seseorang yang selalu mempertanyakan kredibelitas terhadap sebuah kebenaran dari informasi yang diterima.
Makna Skeptis Ditinjau dari bidang Ilmu Pengetahuan
Ilmu Psikologi
Dalam bidang ilmu, skeptis adalah suatu kecenderungan untuk meragukan pendapat orang lain. Orang lain yang berinteraksi langsung dengannya akan dipandang sebelah mata dan tak memiliki kemampuan kognitif yang sama. Akibatnya pertentangan akan selalu terjadi. Tidak jarang akan menimbulkan konflik atas dasar ketidaksamaan sudut pandang dan resolusi yang tepat
Ilmu Sosiologi
Dalam sosiologi, skeptis adalah hasil pemahaman kognitif seorang individu dari orang lain. Hal ini terjadi karena faktor-fakotr yang mendukungnya. Seperti dari lingkungan sekitar, keluarga, teman dan sebagainya.
Ilmu Filsafat
Dalam bidang ilmu ini, skeptis adalah sikap meragukan suatu informasi atas pengetahuan yang telah diwariskan kepada umat manusia. Karena pada dasarnya manusia memiliki sifat yang selalu cenderung kepada kebenaran. Namun karena keterbatasan manusia, maka kebenaran yang dimiliki oleh pribadi manusia juga bersifat terbatas atau relatif.
Pemikiran ini bermula dari adanya beberapa tokoh filsafat seperti Socrates yang terkenal dengan adagiumnya ” Cogito Ergo Sum ” ketika aku berfikir maka aku ada. Manusia akan selalu berfikir ketika mereka merasa ragu, maksud dari socrates adalah “Ketika aku ragu maka aku ada.”
Mengenal Skeptisisme
Skeptisisme dapat digolongkan berdasarkan tingkat keraguannya. Dalam filsafat setidaknya ada tiga pemetaan skeptisisme
- Skeptisme yang diperkenalkan oleh aristoteles, yaitu sikap menunda putusan penilaian dan mempertanyakan semua dugaan dan simpulan, sehingga orang terpaksa menjustifikasi dirinya dengan analisis yang kritis.
- Skeptisisme yang diperkenalkan dalam fenomenalisme Immanuel Kant, Bahwa Pengetahuan hanya terkait dengan pengalaman atau fenomena dan pikiran manusia tidak mampu mengetahui sumber atau landasan dari pengalaman.
- Skeptisme yang dipelopori oleh gorgias dari kelompok sofis Yunani, yaitu mustahil mencapai pengetahuan, dan pencarian kebenaran merupakan hal yang sia-sia.
Jenis-Jenis Skeptisisme
Dalam buku berjudul The Western of Philosophy, skeptisisme memiliki berbagai jenis. Nah berikut ada beberapa skeptis yang perlu kamu ketahui versi youthorizon.com
- Dogmatic Skepticism menganggao bahwa segala sesuatunya tak dapat yang dapat diketahui. TIdak ada kebenaran yang pasti dan sejati menyangkut semua hal, sebab pandangan manusia selama ini merupakan sebuah kekeliruan besar.
- Phrrhonian skepticism menganggap bahwa hal yang pasti itu tidak akan mungkin. Individu yang bijaksana hendaknya menjauhi untuk segara memberikan penilaian terhadap suatu hal teoritis.
- Empiricist foundationalism menganggap bahwa tidak ada pengetahuan yang pasti, hanya indra manusia yang mampu membuktikan kepastian tersebut.
- Authoritarianism menganggap bahwa hanya sejumlah orang yang mampu mengetahui secara pasti mengenai suatu pengetahuan dan informasi di luar kelompok dianggap tak memiliki kemampuan sama.